Menurut Hidetoshi Kato, budaya populer adalah budaya massa. Budaya populer bisa diartikan sebagai produk budaya yang dihasilkan untuk dinikmati secara massal dan sifatnya menghibur.
Lalu, produk budaya seperti apa sih yang termasuk budaya populer?
Produk budaya populer meliputi, film, games, kuliner, fashion, musik, komik, serta segala sesuatu yang mampu diterima oleh semua kalangan masyarakat.
Adapun budaya populer Jepang yang diterima sekaligus banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yaitu, anime dan manga (komik). Masuknya budaya populer Jepang ke Indonesia dimulai pada sekitar 1970an, hal ini ditandai dengan tayangan anime yang berjudul "Wanpaku Omukashi KumKum" di TVRI. Kemudian pada 1980-an terdapat VCR player yang saat itu menjadikan anime tersebar secara luas. Di era itu, manga sedang berkembang pesat di Indonesia hingga mampu menyaingi komik Amerika. Baik anime maupun manga, keduanya memiliki keterkaitan. Menurut Indira Maharsi selaku penulis buku "Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas" menyatakan bahwa, manga akan lebih berpengaruh jika didukung dengan anime yang tayang di TV, seperti Naruto dan One Piece atau tayang di layar lebar, seperti Dragon Ball dan Astro Boy. Popularitas anime di Indonesia bisa dibuktikan dengan banyaknya tayangan anime di TV Indonesia. Selain tayangan anime, drama Jepang (Dorama) juga ditampilkan di televisi
dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Adapun judul-judul dorama yang digemari oleh masyarakat Indonesia
saat itu antara lain, Oshin, Tokyo Love
Story, Beach Boys, Hana Yori Dango, Ichi Rittoru no Namida. Namun, dorama Jepang masih kalah populer jika dibanding dengan anime dan manga di Indonesia.
Berangkat dari popularitas anime dan manga, Jepang akhirnya mampu memperkenalkan budaya populernya yang lain seperti, kuliner, musik, fashion. Kuliner Jepang telah dipromosikan lewat tayangan anime. Misalnya, Dorayaki yang tampil pada tayangan Doraemon, Ramen pada tayangan Naruto, serta makanan lain seperti Sushi, Onigiri, Takoyaki, yang juga ditampilkan pada tayangan anime lainnya sehingga membuat orang-orang Indonesia mengenal makanan khas Jepang. Popularitas kuliner Jepang di Indonesia bisa ditandai dengan banyaknya restoran Jepang, contohnya yaitu Hoka-Hoka Bento, Little Tokyo, Sushi Tei. Kemudian dalam perkembangannya, musik Jepang juga
mampu memikat para pendengar di Indonesia. Perkembangan musik Jepang tidak terlepas dari anime, sebab lagu-lagu tersebut digunakan sebagai soundtrack anime. Lagu-lagu Jepang juga telah disiarkan lewat Radio, misalnya lagu dari L’Arc~en~Ciel, Gazette, Utada Hikaru, Yui, dan Ayumi Hamasaki. Selain itu, popularias anime dan manga juga mampu merambah ke bidang fashion. Fashion Jepang yang dikenal di Indonesia disebut dengan istilah "Costum Player" (Cosplay). Gaya pakaian ini berasal dari para tokoh anime dan manga dan cenderung dipakai saat acara pertunjukan. Hal ini kemudian memunculkan banyaknya komunitas-komunitas Cosplay di Indonesia. Lalu, terdapat pula fashion Jepang yang terkenal di Indonesia yaitu, Harajuku Style. Gaya fashion ini dibuktikan dengan banyaknya para pekerja seni di Indonesia yang mengikuti Harajuku Style, diantaranya yaitu artis Agnes Monica, Indra Bekti, dan para personil Band J-Rocks.
Tidak hanya merambah ke berbagai bidang, popularitas anime dan manga di Indonesia juga ternyata mampu memikat orang-orang Indonesia untuk belajar Bahasa Jepang, belajar membuat manga, serta meningkatkan rasa ketertarikan untuk mengetahui Jepang lebih dalam sehingga ingin mengunjungi Jepang. Tentunya hal ini bisa membawa keuntungan bagi Jepang. Tidak sebatas pada keuntungan di bidang ekonomi saja, melainkan juga membawa image positive Jepang di Indonesia lho! Mengingat Jepang adalah salah satu negara yang sempat menjajah Indonesia, dengan demikian adanya penyebaran budaya populer Jepang ini mampu memulihkan pandangan orang Indonesia terhadap Jepang.
So, dari sekian banyaknya budaya populer Jepang yang tersebar di Indonesia, produk budaya populer apa nih yang paling kalian suka selain anime dan manga?
Comments
Post a Comment