Sebagai
mahasiswa semester akhir di salah satu Universitas yang mewajibkan
untuk mengikuti program KKN, saya
akan berbagi cerita tentang pengalaman KKN di Desa Batu Tulis, Kec.
Nanggung Bogor. Sebelum membahas pengalaman KKN, saya ingin menjelaskan
sedikit tentang pengertian dan tujuan dari program KKN, sehingga kita
akan mengetahui seberapa pentingnya pelaksanaan KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program kegiatan
yang sering kali dijumpai oleh mahasiswa/i jelang akhir semester. Program KKN
ini umumnya diselenggarakan oleh pihak kampus sebagai syarat wajib untuk sidang
skripsi. Selain itu, KKN juga bertujuan untuk membangun rasa kepedulian
terhadap kondisi lingkungan dan sosial di masyarakat. Dengan demikian,
Perguruan Tinggi tidak hanya sebagai institusi pendidikan guna menciptakan
individu-individu yang berkompeten saja, tetapi lebih dari itu. Sebab, dalam
melaksanakan KKN mahasiswa/i diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi
masyarakat melalui analisis terhadap permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat, serta memberikan solusi terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.
Dalam
pelaksanaan KKN, telah terbagi menjadi beberapa kelompok. Di kampus
saya, pembentukan kelompok KKN dilakukan secara acak yang terdiri dari
mahasiswa/i lintas jurusan. Sehingga saya dikelompokan dengan
orang-orang yang tidak dikenal sebelumnya. Kelompok saya terdiri dari 6
laki-laki dan 13 perempuan. Penempatan lokasi kelompok saya di Desa Batu
Tulis, Kec. Nanggung, Bogor. Selama KKN berlangsung, saya dengan
teman-teman memutuskan untuk tinggal di kampung Nanggewer. Tidak seburuk
yang saya bayangkan sebelumnya, Desa Batu Tulis memiliki akses jalan
yang cukup mudah. Meskipun di sana susah sinyal, namun tidak sulit untuk
menemukan alfamart, indomaret, POM bensin, serta toko atau warung
lainnya. Kendala selama tinggal di Desa Batu Tulis yaitu terkait
persoalan keterbatasan air, karena waktu itu sedang memasuki musim kemarau. Sehingga, sering kali saya dan teman-teman yang lain harus mencari tempat untuk mandi, mencuci baju, atau untuk buang air besar dan kecil.
Tepat
pada 20 Juli 2018, acara peresmian pembukaan KKN di Kantor Desa Batu
Tulis terlaksana. Dalam acara pembukaan tersebut, telah dihadiri oleh
Kepala Desa, Dosen Pembimbing KKN, serta beberapa warga setempat. Mereka
semua menyambut kami dengan baik, sehingga memberi kesan positif di awal perjumpaan. Pada
acara peresmian itu, pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Pak Kepala
Desa telah dijadikan sebagai simbolis. Berikut gambarnya :
|
(Sumber : @kkn_senjasore) |
Desa
Batu Tulis yang saya tempati memang belum tergolong pada kategori desa maju.
Namun, selama menetap di sana, saya bisa melihat bahwa Desa Batu Tulis memiliki
potensi yang cukup baik. Hal tersebut bisa dilihat dari aset-aset Desa Batu Tulis, di antaranya yaitu terdapat tempat wisata
bersejarah “Prasasti Jambu”, kebun obat yang dibentuk di kampung Nanggewer,
hingga sosialisasi mengenai kebersihan lingkungan melalui program “JUMSIH” (Jumat Bersih).
Menurut saya, apabila aset-aset itu bisa dikelola secara baik dan benar, maka terdapat kemungkinan akan membawa kemajuan bagi desa tersebut.
Untuk
mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Desa Batu Tulis, bisa kunjungi https://desabatutulis.com/
website tersebut adalah salah satu
bagian dari program kerja kelompok KKN kami di Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi. Seperti yang tertera pada gambar di bawah ini, yakni pelaksanaan kegiatan pelatihan dan penyerahan website
|
(Sumber : @kkn_senjasore) |
Selain itu, terdapat juga beberapa program kerja lainnya yang telah dilaksanakan. Di antaranya yaitu sebagai berikut :
|
Bidang Kesehatan & Lingkungan, salah satunya yaitu pembuatan tempat sampah dan ecobrick |
|
|
Bidang Sarana & Prasarana, pembuatan plang batas desa dan plang jalan Desa Batu Tulis |
|
|
|
Bidang Pendidikan, yakni berpartisipasi dalam kegiatan mengajar di PAUD |
Sesuai dengan pernyataan saya sebelumnya, pelaksanaan kegiatan KKN tidak seburuk yang dibayangkan. Karena sebelum KKN berlangsung, saya telah mendengar isu atau cerita tentang hal-hal buruk yang kemungkinan bisa terjadi di tempat KKN. Tapi setelah menjalaninya, saya bisa membuktikan bahwa tidak ada kejadian menakutkan seperti yang telah dikatakan sebelumnya. Tapi, walaupun demikian dalam pelaksanaan KKN kita tetap harus waspada. Adapun tips yang bisa saya berikan buat teman-teman yang akan melaksanakan KKN, yaitu :
- Pandai menyesuaikan diri, baik kepada teman kelompok mau pun dengan warga desa. Dalam hal ini, kalian juga harus bisa menyesuaikan penampilan, jaga sikap, serta menjaga sopan santun.
- Waspada, artinya jangan terlalu merasa aman. Kalian harus tetap berhati-hati dan bekerjasama dengan anggota kelompok untuk saling menjaga satu sama lain. Saya juga menyarankan untuk membuat jadwal ronda (jaga malam) di posko. Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan.
- Jaga kesehatan, dan jangan sampai lupa membawa keperluan sesuai dengan kebutuhan di desa.
Jadi, buat kalian yang akan melaksanakan kegiatan KKN tidak perlu takut ya! Karena KKN tidak seburuk yang dikatakan orang-orang. Itu semua tergantung dengan bagaimana kita menyikapi dan menjalaninya. Bagi saya, banyak pengalaman yang bisa didapatkan melalui kegiatan KKN di Desa Batu Tulis. Karena melalui kegiatan tersebut saya bisa belajar banyak hal, mulai dari belajar masak, beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, serta belajar untuk mengimplementasikan ilmu atau keahlian yang dimiliki dalam jangka waktu satu bulan.
Comments
Post a Comment